Program Beras Premium Di Provinsi Jawa Tengah

09 Agustus 2020

Program beras premium di Jawa Tengah telah membantu petani dalam produksi dan pemasaran produk. Selain meningkatkan pendapatan petani sebesar 56% melalui peningkatan produksi karena diterapkannya Good Agriculture Practices (GAP) dan peningkatan kualitas penanganan pasca panen dan meminimalisir penjualan tebasan (jual di lahan), program beras premium juga berhasil mendorong peran gapoktan terlibat dalam rantai pasar beras premium. Kegiatan pendampingan Gapoktan sebagai lembaga sosial juga memotivasi terbentuknya badan usaha petani dalam bentuk pra-koperasi. Upaya tersebut bahkan mendorong petani di Desa Kemiri (Kabupaten Klaten), Desa Tambak Boyo (Kabupaten Semarang), dan Gapoktan di Tawangsari (Kabupaten Boyolali) membentuk badan usaha (CV) untuk melayani petani di wilayahnya.

Program beras premium di Jawa Tengah ini telah menyiapkan strategi keberlanjutan (exit strategyuntuk menjaga keberlangsungan. Beberapa langkah strategi keberlanjutan yang sudah dan sedang berjalan adalah sebagai berikut:

Kegiatan 1: Audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah. Konsorsium beras premium telah mengadakan audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Bp. Ganjar Pranowo pada tanggal 12 Agustus 2019 di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah. Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan dengan Tim Gubernur pada tanggal 14 Agustus. Dalam pertemuan tersebut Program Beras Premium direkomendasi untuk disinergikan dengan rencana Sistem Logistik Daerah (Sislogda)Provinsi Jawa Tengah. 

Kegiatan 2: Melakukan seleksi, pendampingan, dan memastikan keterhubungan dengan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) Provinsi Jawa Tengah. Kesempatan yang tepat bahwa provinsi Jawa Tengah akan mengadakan pemodelan Sistem Logistik Daerah dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan melindungi petani dari volatilitas harga khususnya pada musim panen dan ketersediaan pangan dalam musim paceklik. Pemerintah provinsi Jawa Tengah bermaksud mengatur proses distribusi pangan, khususnya beras, melalui mekanisme pasar.  Dinas Ketahanan Pangan provinsi jawa Tengah menjadi koordinator dalam Sistem Logistik daerah Prov Jawa Tengah. Untuk itu ICCO akan menghubungkan Gapoktan dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jawa Tengah untuk menjadi bagian dari pemodelan Sislogda pada bulan Juni 2020.Dalam perencanaannya, diharapkan ada serah terima profil Koperasi dan Gapoktan, serta presentasi Gapoktan dan koperasinya yang telah bekerja sama dalam program beras premium kepada Dinas Ketahanan Pangan Prov. Jawa Tengah.

Kegiatan 3: Melakukan seleksi, kompilasi dan menyusun pengalaman pelaksanaan program sebagai bagian dari dokumentasi Best Practice. Dokumen tersebut akan diserahkan kepada pemerintah (Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Kemendagri), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten beserta dinas terkait. Dokumen tersebut diharapkan dimanfaatkan sebagai masukan dan berbagi pengalaman, menjajagi penerapan program kegiatan yang sama di tempat yang berbeda (replikasi) maupun masukan
untuk rumusan kebijakan pemerintah Republik Indonesia. Dokumen tersebut terdiri dari:
  1. Panduan Modul GAP (Good Agriculture Practices) dengan Teknologi AGPI (Agriculture Growth Promoting Inoculant) dan ICS (Internal Control System).
  2. Modul Pengelolaan Paska Panen.
  3. Panduan dan Lembar Kerja Penyusunan Rencana Bisnis Gapoktan.
  4. Materi Kegiatan Penguatan Koperasi Berbasis Gapoktan.
  5. Tiga Film promosi program. Dua film panen (film Beras Premium ICCO dan Beras Premium Pandeyan) dan satu film tanam (Festival Tanam Ngrapah).